Rabu, 18 Mei 2011

DAFTAR PAKET PRAWEDDING

PAKET HEMAT : Rp. 1.500.000,-

- Lokasi : Kota Wisata. TMII, Ancol, Kebun Raya Bogor, Curug Cilember
- Unlimited Shoot
- cetak foto ukuran 4R 50 lembar, ukuran poster 2 lembar.
Note : 
Harga belum termasuk sewa lokasi
Lokasi Pemotretan Bebas, atas persetujuan kedua belah Pihak
1 (Satu) Hari Pemotretan


Paket Prewedding Oudoor + Indoor Harga 4.000.000
- Lokasi : Kota Wisata. TMII, Ancol, Kebun Raya Bogor, Curug Cilember
- Unlimited Shoot
- 1 (satu) Album Exclusive Colase 25×30 + Edit exclusive 11 sheet
- Make Up Artist + Hair Do
- Re touch make up ( selama pemotretan outdoor maupun in door )
- DVD Photo Image
Note : 
Harga belum termasuk sewa lokasi
Lokasi Pemotretan Bebas, atas persetujuan kedua belah Pihak
1 (Satu) Hari Pemotretan
Cover dan Box Album by Request (Warna dan Jenis Bahan)

PAKET WEDDING EXCLUSIVE

PAKET STANDARD EXCLUSIVE 2 Harga 5.000.000
- 2 (Dua) Album Standard Exclusive Colase 11 Sheet
- Album Size 25×30
- Special Lay Out + Full Retouch
- Special Design by Request
- Unlimited Shoot
- DVD Photo Image
Video Shooting
- Exclusive Editing + Title
- Video Clip + Interview + Dubbing (Music/Lagu by Request)
- 1 pcs DVD
Note : 
Harga belum termasuk sewa lokasi
Lokasi Pemotretan Bebas, atas persetujuan kedua belah Pihak
1 (Satu) Hari Pemotretan
Cover dan Box Album by Request (Warna dan Jenis Bahan)

PAKET EXCLUSIVE Harga 9.000.000
- 1 (satu) Album Exclusive Colase Prewedding 11 Sheet
- Album Size 20×30
- Special Lay Out + Full Retouch
- Special Design by Request
- 3 (tiga) Album Exclusive Colase Wedding 11 Sheet
- Album Size 20×30
- Special Lay Out + Special Design
- Unlimited Shoot
- DVD Photo Image
- Studio On Lokasi ( Bebas )
Video Shooting
- Exclusive Editing + Tittle
- Video Clip + Interview + Dubbing (Music/Lagu by Request)
- 1 pcs DVD
Note : 1 (satu) Hari Pemotretan Untuk Prewedding/Wedding
Prewedding Indoor (Studio) + Outdoor
Untuk Display Frame + Standing dipinjamkan ( 4 Frame )
Bonus Photo Canvas + Bingkai Exclusive 40×50



PAKET SUPER EXCLUSIVE ( CUSTOM) Harga Rp 15.000.000
- 1 (satu) Album Super Exclusive ( Custom) Prewedding 11 Sheet
- Album Size 25×30
- Special Lay Out + Full Retouch
- Special Design by Request
- 3 (tiga) Album Super Exclusive (Custom) Colase Wedding 11 Sheet
- Album Size 25×30
- Special Lay Out + Special Design
- Unlimited Shoot
- DVD Photo Image
- Studio On Lokasi (Bebas)
Video Shooting
- Exclusive Editing + Tittle
- Video Clip + Interview + Dubbing ( Music/Lagu by Requet) by Request
- 1 pcs DVD
Note : 1 (satu) Hari Pemotretan Untuk Prewedding/Wedding
Prewedding Indoor (Studio) + Outdoor
Untuk Display Frame + Standing dipinjamkan ( 4 Frame )
Bonus Photo Canvas + Bingkai Exclusive 50×60 1 pcs

info lebih lanjut bisa hubungi di nomor 08567578838 an: bohoo

Selasa, 17 Mei 2011

BIKIN KLIP SENDIRI,,?? GAMPANG ..!!

Perkembangan musik di Indonesia, lima tahun terakhir ini cukup menggembirakan, ini terlihat dari banyaknya baik penyanyi solo maupun grup band baru bermunculan. Tidak berlebihan kalau saat ini, musik Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Walaupun tidak sepesat industri musik, film Indonesia juga mulai bangkit kembali, film nasional baru pun selalu hadir tiap  minggu.
Persaingan semakin ketat, recording company baik yang kecil maupun yang sudah besar hampir setiap hari menerima  puluhan sampel atau demo lagu yang dikirim oleh para penyanyi baru. Banyak cara yang bisa dilakukan pendatang baru untuk mengadu nasib terjun ke dunia menyanyi professional. Mengikuti kontes yang dilakukan penyelenggara juga bisa menjadi pilihan, sebut saja Indonesia Idol yang sudah banyak melambungkan nama pendatang baru di belantika musik Indonesia.
Buat Video Klip Sendiri
Teknologi saat ini sangat memungkinkan siapa saja untuk membuat video klip sendiri. Istilah video klip sebenarnya hanya populer di Indonesia, karena di luar sana orang menyebutnya dengan music video. Kamera handycam sudah tidak menjadi barang mahal lagi. Apa persiapan membuat video klip?
Konsep, ini merupakan blue print yang harus dipersiapkan secara matang. Konsep di sini adalah gagasan visual yang harus kamu buat. Yang paling umum dilakukan oleh seorang video klip membuat konsep visual berdasarkan lirik lagu. Ini bukan keharusan, bisa saja konsep visual yang kamu buat benar-benar tidak ada sangku pautnya dengan tema lagu tersebut. Untuk memudahkan dalam pengambilan gambar, baiknya kamu buat story board. Story board merupakan kumpulan gambar lengkap dengan komposisi serta angle kamera yang akan dibuat.
Lokasi, tempat pengambilan gambar bisa dilakukan indoor maupun outdor, studio atau bukan studio atau gabungan kedua-duanya. Jika dilakukan di studio mungkin tidak banyak kendala yang akan ditemui, beda halnya ketika dilakukan di tempat bukan studio. Oleh karena itu, sekali lagi bahwa konsep sangatlah penting. Pemilihan lokasi pasti disesuaikan dengan konsep yang kamu buat.
Peralatan Shooting, kamera ini alat utama dalam pembuatan video klip. Fitur yang terdapat di handycam cukup lengkap, manfaatkan handycam semaksimal mungkin. Lighting, ada dua jenis pencahayaan. Available light atau pencahayaan alami, misalnya matahari dan pencahayaan buatan. Jika shooting dilakukan di outdoor, kamu bisa memanfaatkan pencahayaan matahari. Tapi jika dilakukan di dalam ruangan tentu harus menggunakan lighting.
Latihan, ketika shooting memang bisa dilakukan beberapa kali take kalau kamu tidak puas dengan pengambilan gambar. Tapi baiknya lakukan dulu latihan, dengan demikian akan lebih memudahkan waktu shooting nantinya. Latihan berupa blocking talent, adegan, dan lipsync.
Mengarahkan Talen. Bernyanyilah, jangan pura-pura bernyanyi. Ini merupakan kesalahan yang dibuat oleh para penyanyi pemula  ketika berhadapan dengan kamera waktu pembuatan video klip. Lip sync, pergerakan mulut singkron atau sesuai dengan lirik yang diucapkan. Untuk panduan lip sync biasanya dengan memutar CD lagu yang dinyanyikan. Kesulitan lip sync biasanya untuk lagu-lagu dengan beat yang cepat, seperti lagu rock misalnya. Jadi, lagu yang diputar benar-benar hanya sebagai panduan saja, vokalis harus menguasai betul lagu yang dinyanyikan. Begitu juga dengan pemain musik, improvisasi gerakan boleh saja, tapi harus hati-hati dengan.
Editing, penyuntingan gambar dalam pembuatan video klip agak sedikit berbeda dengan penyuntingan film. Ini berhubungan dengan music, editor harus terampil dalam pemotongan gambar. Kesalahan beberappa frame saja bisa jadi akan mengganggu rangkaian shot yang diedit. Ketika drummer memukul simbal misalnya, editor harus benar-benar membuat cutting yang pas. Gambar harus disesuaikan dengan musik, bukan sebaliknya, karena musik adalah patokan pasti. Ritme pemotongan gambar pada editing video klip akan menentukan bagus tidaknya video klip itu sendiri.
Promosi
Manfaatkan faslitas web untuk promosi, upload klip yang sudah kamu buat di youtube atau di www.postyourmusic.com beritahukan alamat link klip yang sudah kamu upload tersebut ke semua teman via email atau miling list. Dari sekian banyak pengunjung bisa jadi ada produser rekaman yang tertarik dengan musik kamu.

Senin, 16 Mei 2011

MACAM - MACAM LENSA DAN FUNGSINYA

Lensa Prime / Fix vs Lensa Zoom

Prime lens Canon 50mm f/1.4 USM
Lensa prime / fix adalah lensa yang memiliki rentang fokal tetap alias Anda tidak bisa mengunakan zoom. Secara umum, lensa prime memiliki kelebihan dibandingkan dengan lensa zoom antara lain:
    Prime lens Canon 50mm f/1.4 USM
  • Untuk lensa prime yang berukuran pendek seperti 24, 35, 50, 85mm harganya relatif lebih murah dibanding dengan lensa zoom
  • Ukuran lensa prime relatif lebih kecil dan ringan daripada lensa zoom
  • Bukaan lensa lensa prime pada umumnya beberapa kali lebih besar dari lensa zoom, sehingga lebih efektif untuk kondisi gelap. Selain itu, bukaan besar membuat depth of field menjadi tipis, sehingga efektif membuat background menjadi blur.
Untuk yang baru belajar fotografi, lensa prime lensa yan baik untuk belajar karena Anda dipaksa untuk bergerak dan mengambil sudut pandang yang lebih baik. Jika Anda mengunakan lensa zoom, besar kemungkinan Anda hanya akan mengandalkan zoom sehingga perspektif komposisi Anda kurang maksimal.

Lensa Standard Zoom
Lensa ini disering disebut juga lensa jalan-jalan. Lensa ini biasanya mempunyai rentang fokal antara 16-85mm. Rentang fokal ini sangat fleksibel dan 80% dari foto Anda kemungkinan di jepret mengunakan lensa ini. Contoh: Canon 18-55mm f/3.5-5.6 IS, Nikon 18-55mm f/3.5-5.6 VR, Nikon 16-85mm f/3.5-5.6 VR, Pentax 16-50mm f/2.8 dan sebagainya. 

Wide Angle Zoom
Lensa Wide Angle zoom adalah lensa yang populer bagi fotografi pemandangan atau arsitektur karena kemampuan lensa ini untuk menangkap bidang yang luas dengan perspektif yang dinamis. Contoh: Sigma 10-20mm, Canon EF-S 10-22mm, Tokina 12-24mm, dan sebagainya.


Telephoto Zoom
Lensa Telephoto ini dapat membuat objek yang jauh terasa dekat. Sangat populer dikalangan fotografer binatang liar, olahraga, fotojurnalistik dan banyak lagi. Lensa ini juga populer untuk potret karena kemampuannya dalam mengkompresi latar bekalang sehingga model Anda terlihat lebih enak dipandang. Biasanya lensa telephoto rawan getar, maka dari itu lensa telephoto zoom yang memiliki Image stabilization sangat dianjurkan. Contoh: Canon 55-250mm IS, Sony 70-200mm f/2.8, Pentax 65-250mm f/4, Sigma 50-500mm dan sebagainya.


Lensa Superzoom (lensa sapu jagat)
Lensa ini seperti gabungan dari lensa standard zoom dengan telephoto zoom. Rentang fokal lensa ini sangat lebar, dari 18mm sampai telephoto 200mm bahkan ada yang sampai 270mm. Karena itu, lensa ini sangat populer untuk lensa jalan-jalan dan travel. Ideal untuk orang yang tidak ingin mengganti-ganti lensa. Kekurangan lensa ini yaitu pada kualitas optiknya secara umum tidak seprima lensa standard atau lensa telephoto.


Lensa Makro
Lensa Makro adalah lensa ideal untuk mengambil foto close-up atau detail shot dari benda-benda berukuran kecil, misalnya perhiasaan, bunga, serangga, dan sebagainya. Lensa makro mampu membesarkan objek yang difoto dan menangkap detail dan warna dengan tajam. Lensa Makro kadang dipakai untuk potret karena rentang fokal lensa makro biasanya sekitar 90-200mm. Tapi banyak yang tidak menyukai hasil foto potret dengan mengunakan lensa makro karena terlalu tajam, sehingga ketidaksempurnaan dalam kulit menjadi terlalu ketara di foto. Pada umumnya lensa Makro yang baik bukan lensa zoom melainkan prime.

Demikian tipe-tipe lensa umum yang Ada, semoga membantu Anda dalam memutuskan lensa yang paling cocok digunakan untuk kesempatan yang ada.

Minggu, 15 Mei 2011

Review Canon EOS 550D

Dengan Sensor dan Layar Baru
Setelah sekitar setahun lalu sukses meluncurkan Canon EOS 500D, tahun 2010 ini Canon kembali meluncurkan kamera baru untuk kelas entry-level melalui tipe Canon EOS 550D.
Dilihat dari kodenya, EOS 550D ini merupakan penerus dari EOS 500D. Perubahan apa saja yang dibawa oleh EOS 550D ini? Feature baru apa saja yang dibenamkan Canon pada kamera DSLR entry-level ini?
Canon EOS 550D ini masih memiliki tampilan fisik yang mirip dengan seri-seri sebelumnya (seperti 450D dan 500D). Namun ada sedikit perbedaan minor pada lekukan-lekukan tubuhnya yang kini lebih membulat. Peletakan tombol-tombol di sekitar badan kamera juga masih sama dengan seri-seri sebelumnya.
Yang berbeda adalah bentuk tombol-tombol yang ada di sekeliling layar LCD di belakang kini menjadi lebih kotak, tidak bulat lagi seperti seri sebelumnya. Knop yang mengatur modus pengambilan gambar tetap berada di sebelah kanan atas, berdekatan dengan tombol untuk mengatur ISO dan tombol shutter
Karena diposisikan sebagai kamera DSLR kelas entry-level, Canon EOS 550D ini memiliki ukuran bodi yang kompak. Bagi Anda yang bertangan besar, kamera ini mungkin menjadi kurang nyaman digenggam karena grip-nya yang kurang besar. Namun bagi kebanyakan orang, ukuran grip yang dimiliki kamera ini sudah cukup nyaman. Saat dipegang pun, grip ini tidak terasa licin karena keberadaan lapisan karet yang menutupinya.
Melongok ke bagian belakangnya, terdapat sebuah viewfinder cermin yang ukurannya tidak terlalu besar. Viewfinder ini memiliki perbesaran sebesar 0,87x dan meliputi sekitar 95% dari frame sebenarnya. Di bawah viewfinder terdapat sebuah layar LCD yang berguna untuk menampilkan parameter pemotretan, melihat foto yang telah diambil, atau menampilkan obyek pada modus live-view. Nah, layar LCD yang digunakannya ini merupakan salah satu perubahan yang dilakukan Canon. Pasalnya layar berukuran 3 inci ini menggunakan aspect ratio 3:2, berbeda dengan model sebelumnya yang masih menggunakan rasio 4:3. Dengan menggunakan rasio 3:2, foto yang ditampilkan akan memenuhi seluruh layar sesuai dengan format fotonya yang juga 3:2.
Canon EOS 550D dipersenjatai dengan sebuah sensor CMOS baru yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi hingga 18 mega piksel. Sensor berukuran APS-C ini juga didukung dengan prosesor gambar khas Canon yaitu DIGIC 4. Sementara dalam hal kecepatan pengambilan gambar, EOS 550D memiliki kecepatan yang mirip dengan pendahulunya, yaitu sekitar 3,5 frame per detik, baik pada mode RAW ataupun JPEG. Kamera ini memiliki rentang ISO yang luas, mulai dari ISO 100 hingga ISO 6400 dengan kelipatan tiap satu stop. Selain itu, masih tersedia juga ekspansi ISO hingga satu stop lebih tinggi lagi hingga setara dengan ISO 12800.
Dari sisi dukungan lensa, Canon EOS 550D ini diklain kompatibel dengan seluruh sistem lensa Canon EOS, baik EF maupun EF-S. Selain itu kamera ini juga kompatibel dengan lensa dari merek pihak ketiga yang membuat lensa dengan mount Canon. Namun perlu diingat bahwa, karena kamera ini menggunakan sensor APS-C, terdapat faktor pengali rentang fokus sebesar 1,6x.
***
Kami merasa nyaman menggunakan kamera ini. Prosesnya terbilang cepat, mulai dari saat kamera dihidupkan hingga kamera siap mengambil gambar. Semuanya diselesaikan hanya dalam hitungan detik. Hasil fotonya juga terbilang baik, termasuk kinerja pada ISO tinggi. Menurut kami, hasil foto pada ISO 3200 masih termasuk bersih dari noise. Noise baru mulai muncul pada ISO 6400 namun belum begitu mengganggu. Pada ISO 12800, noise sudah terasa cukup mengganggu dan hanya cocok digunakan pada situasi darurat. Melihat feature dan kemampuan yang dimilikinya, Canon EOS 550D ini merupakan salah satu kamera DSLR entry-level yang berkinerja sangat baik. Kamera ini cocok digunakan untuk seluruh kalangan, baik pengguna awam, ataupun pengguna lanjut yang menginginkan kamera DSLR kompak berkemampuan baik.
Spesifikasi Canon EOS 550D
Resolusi
18 megapiksel
Resolusi Foto (min/max)
2592 x 1728  / 5184 x 3456 piksel
Resolusi Video (min/max)
640 x 480 @ 60 fps / 1920x720 @ 30 fps
Media Perekam
SD/SDHC
Format File
RAW, JPEG, MOV (Video)
Ekivalen ISO
ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, 12800 (ekuivalen)
Kecepatan shutter (detik)
30 - 1/4000, bulb
Viewfinder
Ada
Diagonal LCD
3 inci
Koneksi komputer
USB
Tipe baterai/isi ulang
Canon LP-E8 / Ya
Battery charger
Ada
Dimensi (plt)
12,9 x 9,8 x 6,2 cm
Bobot (gram)
530 (tanpa lensa)
Garansi
1 tahun
Situs Web
Harga kisaran*
Rp 9.650.000,- (dengan lensa 18 – 135mm)
* Datascrip



Canon EOS 550D menggunakan layar LCD baru dengan rasio 3:2






Peletakkan tombol dan knop masih mengikuti model sebelumnya.











Bodi
EOS 550D ini tergolong kompak dan ringan.









Plus
     : Sensor baru 18 megapiksel, ringan, ada Live-view, video HD, ISO 6400, kualitas foto baik.
Minus : Kecepatan burst kurang tinggi, ukuran bodi agak kecil bagi sebagian orang

APA ITU BULB ????

Bulb merupakan salah satu teknik pengambilan gambar (di fotografi) dengan menggunakan speed yang sangat lambat. Sangat lambat & hampir gak mungkin klo kita memegang kamera dengan tangan, untuk itu di perlukan kaki tiga alias tripod. Penggunaan tripod sangat penting dalam melakukan pengambilan foto mode Bulb. Fungsinya agar tidak terjadi guncangan pada kamera sewaktu pengambilan gambar dilakukan yang dapat membuat gambar berbayang.
Tripod masih bisa diganti dengan meja, atau apapun dimana kamera bisa diletakan dan syaratnya tempat tersebut tidak goyang.
Selain tripod, alat yang wajib ada adalah kamera. Ini alat yang paling penting, klo ga ada kamera mau foto bulb pake apa?? Pake jidat apa pake dengkul.. he.. he.. he.. Alat bantu yang lain yang bisa di pakai untuk bereksperimen adalah senter, lampu-lampu jalan, lampu mobil, kembang api, api, dll.



 Teknik bulb ini sering juga disebut teknik melukis dengan cahaya (light graffiti), seperti halnya menggambar di atas kertas. namun perbedaanya adalah pada media yang digunakan. Melukis dengan cahaya adalah sebuah teknik yang menggunakan kamera sebagai alat untuk mereproduksi atau merekam cahaya, yang nantinya akan memadukan titik-titik cahaya menjadi sebuah gambar yang artistik.

Teknik Pengambilan Foto Bulb:
* Shutter Speed rendah –>lebih dari 3 detik (agar didapat efek pergerakan dari benda yang di foto )
* Diafragma Kecil –>11-22 (Untuk mendapatkan ruang tajam keseluruhan gambar lebih luas dan memungkinkan shutter speed lebih lambat)
* ISO/ASA serendah mungkin –>Menggunakan Tripod & kabel release (bila ada) –> untuk mengurangi guncangan agar gambar yang dihasilkan tidak berbayang.
* MemFokuskan object –>foto bulb tidak hanya sekedar foto landscape(pemandangan/view) saja.melaikan dapat juga ditentukan sebuah objek foto dengan Foreground atau background efek cahaya bergerak (Moving Lights)
* Metering Objek–>dimaksudkan agar objek yang difoto dapat tergambar dengan pencahayaan yang cukup jelas, kecuali jika sang fotografer mempunyai maksud lain dengan men-Set metering objek Under atau Over expos.
SELAMAT MENCOBA....


Sabtu, 14 Mei 2011

Teknik Dasar Fotografi Digital : Shutter Speed

Shutter Speed dalam bahasa indonesia disebut kecepatan Rana atau kecepatan penutup dalam istilah fotografi adalah tirai pada kamera yang menutupi permukaan atau sensor exposure pada permukaan film atau sensor foto tadi. foto. Jika tirai ini terbuka maka akan terjadi penangkapan gambar

Awalnya shutter dibuat dari lempengan logam, namun kebanyakan kamera modern menggunakan penutup yang dibuat dari kain kecepatan rana yang lebih cepat. Penutup yang terbuat dari kain memiliki kekuatan sekitar 50,000 hingga 200,000 kali proses buka-tutup (melakukan exposure). Kain penutup yang aus atau rusak bisa dengan mudah diganti di pusat layanan purna jual merek kamera yang bersangkutan. untuk mengurangi berat kamera dan untuk mendapatkan
Lamanya tirai ini terbuka ditentukan oleh setelan kecepatan rana pada kamera.

Fotografi digital memudahkan kita memahami dunia fotografi, hasil jepretan langsung bisa di review melalui jendela LCD, sehingga kita bisa mengevaluasi hasil jepretan, karena data teknis yg berkaitan dengan Jepretan tadi terlihat dan terekam, berbeda dengan Fotografi Konvensional, dimana kita harus mencetaknya dulu baru dapat melihat, me-review dan mengevaluasi hasil jeperetan, data teknis-nya pun kita harus mencatatnya terlebih dahulu, sehingga butuh banyak biaya dan waktu yg terbuang untuk bisa memperbaiki kemampuan fotografi kita
Seni Fotografi digital bisa diibaratkan sebagai melukis dengan cahaya, dalam hal ini kamera dan Lensa yang menggantikan peran kuas dan cat. Ada dua hal yg memegang peranan terpenting dalam kamera dan lensa, yaitu Shutter Speed dan Aperture
Shutter Speed adalah lamanya waktu yg diperlukan untuk menyinari sensor CMOS ato CCD pada kamera digital, dan Film pada kamera konvensional. Pada Kemera tertera angka-angka 250,125,60,30,15 dst. Ini berarti lamanya penyinaran adalah 1/250 detik, 1/125 detik, 1/60 detik, dst.
Semakin besar angkanya berarti semakin cepat waktu yg digunakan, hal ini akan menciptakan efek diam (freeze), misalnya kita akan memotret objek yg sedang bergerak, misal mobil, dengan efek diam, kita memerlukan setidaknya shutter speed diatas 1/125 detik
Sebaliknya bila kita akan memotret objek tersebut dengan efek bergerak, maka dibutuhkan shutter speed kurang dari 1/125 detik, sebaiknya dilakukan dengan cara mengikuti arah gerak objek, hal ini disebut teknik panning,
Dua hal diatas tergantung juga dari kecepatan objek tersebut bergerak, semakin cepat objek bergerak, berarti semakin tinggi shutter speed yg dibutuhkan agar memperoleh efek diam atau bergerak yang kita inginkan, Perlu diperhatikan, semakin rendah shutter speed, akan mengakibatkan semakin besar juga kemungkinan terjadinya camera shaking, yg akan mengakibatkan hasil jepretan menjadi goyang dan tidak tajam
Agar aman, gunakan shutter speed diatas 30 atau 1/30 detik, kalo memang menginginkan shutter speed lebih rendah, misal 1/15 detik, 1/8 detik ato yg lebih rendah, gunakan gunakan penyangga ato tripod
Setelah Shutter Speed, Bagian kedua artikel ini akan membahas tentang Aperture dan ISO, silahkan klik disini